Sabtu, 02 Oktober 2010

norma dalam kelompok

Norma adalah standar perilaku yang diterima di dalam suatu kelompok yang dirasakan bersama-sama oleh para anggota kelompok tersebut.
Setiap kelompok akan membentuk serangkaian normanya sendiri-sendiri. Contohnya, norma kelompok mungkin menentukan pakaian yang tepat, kapan waktunya berhura-hura dapat diterima, dengan siapa kelompok tersebut makan siang, dan persahabatan di dalam dan di luar waktu kerja. Bagaimanapun juga, mungkin norma yang paling luas adalah – dan orang-orang yang paling cenderung mendapat perhatian yang besar dari para manajer – berhubungan dengan proses yang berkaitan dengan kinerja. Kelompok-kelompok kerja biasanya memberia anggota mereka isyarat yang jelas mengenai seberapa keras seharusnya mereka bekerja, bagaimanapun cara menyelesaikan pekerjaan mereka, tingkatan output mereka , saluran komunikasi yang tepat, dan sejenisnya. Norma-norma sangat berpengaruh pada kinerja pekerja secara individu. Ketika disetujui dan diterima oleh kelompok, norma bertindak sebagai alat dalam mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan pengendalian eksternal yang minimum. Nyatanya, tidaklah aneh jika menemukan kasus di aman seorang pekerja yang memiliki kecakapan dan motivasi diri yang tinggi menunjukkan kinerja yang sangat rendah karena pengaruh yang terlalu berlebihan dari norma kelompok yang tidak memotivasi anggotanya untuk menghasilkan kinerja pada level yang tinggi.
Kunci utama untuk diingat mengenai norma adalah bahwa kelompok menggunakan tekanan terhadap anggotanya untuk menuntun perilaku anggota tersebut agar menyesuaikan diri dengan standar kelompok. Jika orang-orang dalam kelompok melanggar norma tersebut, maka anggota kelompok akan bertindak untuk mengoreksinya atau bahkan dapat menghukum pelanggaran tersebut. Hal ini hanya merupakan satu kesimpulan yang langsung didapatkan dari penemuan dalam studi yang dilakukan Hawthorne.
sumber :
http://ruangfatamorgana.wordpress.com/2010/03/21/

pentingnya sebuah kelompok

ibarat sapu lidi yang akan cepat patah jika hanya sendiri. berbeda jika lidi yang dikumpulkan menjadi satu, yang akan menjadi kuat meski digunakan untuk apapun. begitu pula dengan manusia.
sesombong apapun, sepenyendiri gimanapun ia tak akan bisa hidup hanya dengan seorang diri. 

disini kelompokpun bukan membuat kita ketergantungan dengan orang lain, melainkan membuat kita belajar bagaimana menyatukan visi misi bersama, belajar bersabar diterima atau ditolaknya pendapat kita juga bagaimana kita dapat selalu menjalin hubungan baik dengan sesama kelompok. pentingnya sebuah kelompok membantu kita menjalani kehidupan, dan mampu mengarahkan kita jika kita keluar jalur atau tidak melakukan hal yang benar. itu berarti kelompok yang baik adalah kelompok yang mampu menerima, membantu, mengarahkan kita untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan. jika kita berada dikelompok yang salah maka kita pun akan selalu terbawa kearah yang salah, dan tujuan pencapaianpun akan tertunda. maka dari itu kita harus benar-benar melihat dan cermat dimanakah kita berada, apakah kelompok yang dapat mengarahkan kita kesebuah tujuan atau pun kelompok yang membuat kita menunda pencapaian tujuan.

orang yang hebat merupakan orang yang mampu berada ditengah-tengah kelompok dengan menjadikannya sebuah panutan.dan dapat membina hubungan baik dengan siapapun.