Sabtu, 30 Oktober 2010

berkembangnya konflik

konflik. kenapa sih selalu terjadi konflik? disetiap tempat baik disekitar maupun didunia luar selalu terjadi konflik. konflik disini juga didasarkan oleh beberapa definisi menurut beberapa tokoh.

beberapa macam definisinya yaitu :


  1. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
  2. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
  3. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).
  4. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
  5. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito, 1995:381)
dan secara umum disebutkan suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

munculnya konflik dikarenakan adanya perbedaan dan keragaman. umumnya konflik terjadi karena tidakadanya kepuasaan yang didapat oleh individu maupun kelompok tertentu. sebut saja masalah ekonomi yang selalu dijadikan sumber utama penyebab konflik dimasyarakat. begitu pula masalah politik yang tidak pernah ada habisnya untuk diredamkan. 
yang menjadi bertambah besarnya konflik bukan hanya faktor masalah itu sendiri tetapi ada pula pengaruh dari orang lain yang sering disebut provokator. dimana sebuah masalah yang awalnya hanya sebatas ketidakpuasan yang mungkin dapat diatasi dengan adanya pembicaraan antara kedua belah pihak yang terlibat tetapi bisa menjadi besar dengan pecahnya kedamaian. karena itu lah kadang konflik selalu berkembang berlebihan dari apa yang sebenarnya harus terjadi. 


apakah harus terjadi seperti itu untuk menyelesaikan sebuah masalah???
disini yang harus ditekankan adalah kesadaran. dimana setiap pihak yang terlibat harus sadar akan dampak dari perpecahan konflik yang mereka buat. masalah tidak akan pernah selesai jika selalu diipenuhi kekerasan. dan jika sudah terjadi seperti itu kompromi dengan duduk bersama membicaran masalah dengan kepala dingin tidak akan pernah terjadi. dan ini lah mengapa selalu saja ada konflik yang berkembang menjadi amuk massa yang terjadi dinegeri tercinta kita ini.

apakah hal ini harus terus terjadi?

penyebab konflik di masyarakat



  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik,ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.

sumber :

nilai yang cepat hilang di masyarakat




  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

sumber :
http://wapedia.mobi/id/Konflik?t=4.

Jumat, 29 Oktober 2010

proses tahapan dalam kelompok

 kelompok terdapat banyak macamnya dan juga memiliki tahapan-tahapan tersendiri. berikut merupakan tahapan proses dalam kelompok :

1. FORMING
 yaitu sebuah awal dalam pembentukan kelompok. contohnya seseorang mengikuti suatu kegiatan dengan maksud menjalankan tugas, pada saat itu ia tidak mengenal seorangpun dan ia terus berfikir bagaimana dapat menjalin sebuah hubungan baik dengan sesama peserta. dan fasilitator dalam kepanitiaan juga bertugas memastikan bahwa setiap anggota atau peserta dapat merasa nyaman dengan lingkungan barunya. maka tidak mengherankan dalam sebuah organisasi kegiatan maupun sebuah acara selalu menyediakan materi games dimana membuat peserta menjadi lebih tertarik.

·    dalam teorinya freud yaitu menurut pandangan psikoanalisis, pembentukan kelompok dibagi menjadi 2
    proses :
    a.) identifikasi
         suatu cara seseorang mengambil ciri-ciri dari orang lain.dimana individu ini menjadikan orang lain (orang  
         tua, kakak, ataupun idola) sebagai model egonya--ego ideal

    b.) transferen
         bagaimana pembentukan individu pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku    
         kelompok
         selanjutnya. dimana otoritas pemimpin kelompok akan menjadi figur oleh individu.

·  dilihat dari sudut pandang SOSIOBIOLOGI
    seseorang yang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat secara biologis.

·  SOSIAL COMPARE

·  PERTUKARAN SOSIAL :
    mempertimbangkan :
        1. reward
        2. cost
    mempertimbangkan untung rugi dengan berusaha mendapatkan reward yang sebesar-besarnya dan
    menguragi cost yang sekecil-kecilnya.

2. STORMING
    tahap ini peran dari masing-masing individu mulai terbentuk. fase ini sangat penting karena tahap ini akan
    terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi bahkan
    anggota dengan pemimpin kelompok.
    tahapan perkembangan konflik :
    a. disagreement : adanya ketidakcocokan
    b. confrontation : verbal attact (dua orang atau lebih saling bertentangan), dengan akhir tingkat koalisi
                              menjadi terpolarisasi
    c. escalation : konflik yang terjadi mencapai klimaks
    d. deescalation : menurunnya konflik karena adanya kesadaran
        - nogosiasi : adanya keuntungan atau hikmah positif yang bisa diambil
        - membangun kepercayaan : membicarakan atau mengomunikasikan keinginan dengan hati-hati
e. conflict resolution

3. NORMING
    tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual dan prosedur telah ditetapkan dan diterima
    oleh seluruh anggota.
    pembentukan struktur kelompok :
    a. ROLE (peran)
    b. NORM (norma)
        aturan yang menggambarkan tindakan-tindakan yang harus dijalankan oleh anggota kelompok
    c. hubungan antar kelompok

4. PERFORMANCE
    (kerja sama dalam kelompok)
    a. fasilitas sosial (Norman Triplett 1897) memaparkan tentang kehadiran orang lain meningkatkan kinerja  
        seseorang
    b. tipe tugas
    c. meningkatnya performa kelompok

·  

Sabtu, 23 Oktober 2010

perilaku agresif massa

analisis yang sudah dilakukan banyak pihak tentang perilaku kekerasan belakangan ini meyebutkan kesenjangn sosial, SARA, polotik massa, budaya kekerasan, dan kooptasi kekuasaan sebagai konsep-konsep non psikologi yang melihat masalah secara sosiologis. semua faktor itu adalah faktor-faktor stimulus yang digolongkan sebagai suatu yang sudah seharusnya.

sebaliknya telaah psikologi sosial, tidak selamanya deprivasi (perasaan kecewa, tertekan, putus asa) dan frustasi yang dikelompokkan sebagai seharusnya oleh sosiolog, mendorong perilaku agresif. walaupun setiap massa adalah agresif dan kekanak-kanakan, tetapi dalam praktek banyak sekali massa yang tidak berubah menjadi agresif. mengapa ??

ada 6 faktor pendahulu atau prasyarat terjadinya kerusuhan massa, salah satu bentuk dari berubahnya deprivasi dan frustasi menjadi perilaku agresif massal. keenam faktor itu ialah
1.tekanan struktural
2.situasi kondusif
3. tersebarnya kepercayaan atau keyakinan tertentu bahwa akan atau sedang terjadi sesuatu
4. berkurangnya kendali sosial dari aparat keamanan
5. tercukupinya sarana atau prasarana untuk memobilisasi massa
6. faktor pemicu

bila seseorang atau kelompok terkena stimulus oleh enam faktor tersebut, lantas berperilaku keras-beringas-berang, aparat pemerintah akan repot menutupi adanya stimulus. dalam konteks itu, benar pandangan bahwa tak selamanya massa yang terstimulir informasi salah tidak akan memiliki pertimbangan rasional.

keyakinan kolektif mengenai membesarnya arogansi kekuasaan, ketimpangan ekonomi dan diskriminasi yang dirasakan masyarakat luas, juga tidak dengan sendirinya melahirkan perilaku kolektif yang merusak. hal ini disebabkan adanya proses dinamika mental yang menfilteri munculnya perilaku merusak.

penjelasan di atas menggambarkan adanya dinamika proses mental setiap individu memungkinkan bukan dengan sendirinya perilaku mereka sebagai taken for granted, sudah seharusnya given untuk suatu perilaku massa yang merusak.

sumber :
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/02/05/0050.html

kekerasan massa

analisis tetang kekerasan massa selama ini, pada umumnya tak terbatas pada kerusuhan yang terjadi secara sporadis. dengan beberapa faktor dari segi eksternal pelaku atau sebagai masalah sosial; apakah itu faktor kesenjangan sosial ekonomi, unsur SARA ataupun ditunggangi. padahal tak kalah pentingnya adalah analisis dari segi internal masing-masing pelaku individu yang kemudian berbaur sebagai kelompok berperilaku keras atau sebagai masalah psikologi.

ada beberapa sebab mengapa kekerasan massa kurang di dekati secara psikologis :

pertama, kemungkinan psikologi terlalu asyik dengan masalah konvensional seperti anak bermasalah atau konflik perkawinan

kedua, psikologi merasa lebih berkompeten dengan urusan mikro dan bukan makro seperti halnya kekerasan massa

ketiga, pendekatan sosiologis sering menafikan peranan individu dan kemampuan individu mempertimbangkan perilakunya

keempat, berkaitan dengan urgensi memecahkan masalah maka kekerasan massa yang muncul dalam setengah dekade terakhir adalah resultat dari massa yang bertendens.

artinya telaah psikologi, lebih tepat psikologi sosial menempatkan obyek material perilaku sebagai proses dinamika mental. massa yang terbentuk atau membentuk diri, memiliki kecenderungan besar untuk merusak dan melakukan kekerasan. padahal massa tidak dengan sendirinya indentik dengan perilaku merusak atau kekerasan. itulah proses dinamika mental sehingga fakta kekerasan massa tak harus dilihat secara ekstrinsik seperti halnya didekati berbagai disiplin lain selama ini.

apa yang terjadi bila seseorang terkena berbagai stimulus itu ?
mereka bisa terprovokasi, frustasi atau menderita stres lingkungan. kemudian terbentuklah satu keyakinan kolektif, yang walaupun tidak serta merta menjadi perilaku massal, merekalah kelompok potensial untuk terlibat dalam kerusuhan massa. sebaliknya kelompok potensial ini pun bisa berperilaku brutal.

referensi :
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/02/05/0050.html



Selasa, 19 Oktober 2010

kelompok pelaku baik massa aktif maupun massa pasif

sekolompok massa yang berkumpul baik itu massa abtrak maupun massa konkrit dapat berubah menjadi massa aktif maupun masssa pasif. dan hal tersebut sangat dominan di negeri tercinta kita ini. salah satu faktor terjadinya adalah sebuah provokasi. ataupun kelompok provokator yang membuat sekelompok massa menjadi brutal.
sebelum nya di jelaskan lebih dulu tentang massa pasif dan massa aktif.

massa pasif merupakan massa lokal yang berkumpul karena adanya rasa ingin tahu apa yang akan terjadi. dan ada yang ikut-ikutan merusak yang akhirnya terjadi kerusuhan. kemudian dari rasa ingin tahunya para massa pasif  mereka yang bertemu dengan kelompok provokator dan berubah menjadi massa aktif.

massa aktif yaitu massa dalam jumlah puluhan atau ratusan yang telah terprovokasi kemudian berubah menjadi agresif, melakukan perusakan dan pembakaran dan bergerak terorganisir.

sebenarnya untuk mengajukan anspirasi masyarakat itu diperbolehkan asalkan sekelompok massa tersebut berdemo dengan aman dan melakukan demo sesuai aturan perundangan tentang demonstrasi. tapi kelompok provokator inilah yang menjadi sumber pecahnya ketenangan dan kedamaian. dan tidak sedikit pula warga atau masyarakat sekitar yang menjadi korban akibat perbuatan para kelompok provokator yang merubah massa pasif menjadi massa aktif.

definisi massa abstrak dan massa konkrit

seperti yang sudah diketahui massa merupakan suatu kumpulan dari individu-individu atau kumpulan banyak orang baik yang memiliki motif tertentu maupun tujuan yang sama. dan adapula massa itu dibagikan beberapa jenis.
massa abstrak dan massa konkrit.

apa sih maksud kedua massa itu ??

massa abtrak itu merupakan sekumpulan orang yang memiliki perhatian atau minat yang sama. dan dapat bubar tanpa ada nya perintah dan juga tidak memiliki peraturan. contohnya kumpulan orang yang menyaksikan konser musik, mereka disebut massa abstrak. melihat suatu acara yang disuguhkan dan terlihat tertarik maka ia berdiri untuk menyaksikannya dan begitu pula orang lain yang menaruh perhatian yang sama.

sedangkan massa konkrit sendiri pun tak jauh berbeda mereka juga merupakan kumpulan dari beberapa individu, tapi bedanya dari massa abstrak massa konkrit berkumpul dengan memiliki sebuah tujuan dan ada nya sebuah peraturan dan juga ada pemimpin yang menjalankan massa tersebut.

demonstrasi atas suatu masalah yang mengakibatkan orang-orang berkumpul adalah massa abtrak sedangkan para pendemons yang memiliki tujuan dan maksud tertentu yang dikepalai oleh seorang pemimpin demo untuk menyuarakan anspirasi nya disebut massa konkrit.

so, sudah bisa kah kalian membedakannya ? :-)

sifat-sifat massa

Sifat-sifat massa itu :


-pertama : Impulsif, yang berarti massa itu akan mudah memberikan respons terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sifat impulsifnya ini, maka massa itu ingin bertindak sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterimanya. 


-Kedua adalah mudah sekali tersinggung, karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka untuk membangkitkan daya gerak massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perasaan massa yang bersangkutan. 


-Ketiga, sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dari luar. 


-Keempat : tidak rasional, yaitu karena massa itu sugestibel maka massa itu dalam bertindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen. 


-Kelima : Adanya social facilitation, yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu yang lain. Perbuatan individu lain dapat merangsang atau menguatkan perbuatan individu lain yang tergabung dalam massa itu.

Menghadapi massa yang demikian, seharusnya diambil langkah-langkah untuk pencegahannya, 


-Pertama : Menghindarkan hal-hal yang sekiranya dapat menimbulkan kekecewaan atau frustasi, karena hal ini dapat merupakan sumber terjadinya massa aktif. Dengan mencegah timbulnya kekecewaan ini hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari. 


-Kedua: Menampung pendapat-pendapat (dengar pendapat) yang mungkin ada masalah agar dapat segera diatasi. 


-Ketiga : Sebagai pemimpin yang baik harus dapat memberikan contoh kepada yang dipimpinnya. Sebab pemimpin adalah sebagai tempat identifikasi dari yang dipimpinnya. Bila pemimpin tidak dapat memberikan contoh yang baik, jangan mengharapkan bahwa yang dipimpinnya akan berbuat baik. Dengan contoh yang baik dari pemimpin, ini akan dapat menghindarkan hal-hal yang dapat menimbulkan frustasi. Keempat : Sebagai seorang pemimpin sebaiknya bila memberikan janji-janji, janji-janji itu perlu ditepati. Bila sekiranya tidak dapat ditepati janji-janji tersebut sebaiknya jangan memberikan janji-janji, karena hal ini dapat menimbulkan frustasi.


sumber :
http://hariansib.com/?p=85332

pengertian massa

Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.

psikologi massa merupakan kelakuan sebuah kelompok, dimana massa dari kelompok tersebut merasa nyaman melakukan sesuatu, karena mereka merasa nyaman dengan adanya fakta bahwa banyak yang lainnya melakukan hal yang sama seperi yang mereka lakukan.

• Dalam situasi kelakukan kelompok manapun, mereka yang memimpin adalah mereka yang memperoleh manfaat / keuntungan, sementara mereka yang hanya mengikuti tanpa arah adalah mereka yang menghadapi semua resiko yang ada.
• Crowd Psychology (Psikologi Kerumunan) adalah cabang dari psikologi sosial. Orang – orang biasanya memperoleh sebuah kekuatan yang bersifat langsung, apabila bertindak secara kolektif.
• Peneliti sosial telah mengembangkan beberapa teori yang berbeda mengenai ”Crowd Psychology” dan berbagai cara dimana psikologi sebuah kerumunan itu berbeda secara signifikan dengan psikologi individu – individu yang tergabung yang tergabung dalam kerumunan tersebut. Beberapa ilmuwan terserbut antara lain adalah Carl Jung, Gustave Le Bon , Wilfred Trotter, Gabriel Tanke, Sigmund Freud, dan Elias Canetti.

The mass ( Massa)
o Massa didefinisikan bukan dari sebuah bentuk interaksi, tetapi dari usaha dari mereka yang menggunakan media massa untuk ditujukan ke pendengar
o Media massa yang pertama adalah media cetak.
o Setelah bertahun – tahun , media massa lain diciptakan , dan rasio dari penciptaan terus bertambah dari waktu ke waktu.
o Dampak dari massa di sebuah komunitas telah menjadi semakin hebat dan terus berkembang, sehingga di masa sekarang ini massa memiliki dampak yang luar biasa.
o Pelajaran mengenai komunikasi massa , seperti polling opini publik, hampir menjadi sebuah bidang akademis.
o Media massa mencoba untuk meyakinkan pelaku untuk memilih dari beberapa set pilihan yang ditawarkan , contohnya seperti merk dari lemari pendingin , komputer, dan pengharum.
o Ketika Publik beraksi dengan memecahkan sebuah isu , massa bertindak ketika anggotanya memilih satu dari pilihan yang ditawarkan.

sumber :

Jumat, 15 Oktober 2010

jenis-jenis kelompok

berdasarkan jumlah anggota, sifat hubungan antar anggota dan tujuannya, kelompok yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :

a. kelompok primer
    kelompok primer adalah kelompok yang jumlah anggotanya sedikit, walaupun tidak setiap kelompok yang anggotanya sedikit adalah kelompok primer. hubungan antaranggota bersifat personal (saling kenal secara pribadi) dan mendalam, diwarnai oleh kerja sama, sering bertatap muka dalam waktu lama, sehingga terbangun keterlibatan perasaan yang dalam.
tujuan berkelompok adalah membangun hubungan personal itu sendiri. contoh kelompok primer adalah keluarga dan kelompok teman sepermainan.

b. kelompok sekunder
    kelompok sekunder adalah kelompok yang jumlah anggotanya banyak, bersifat impersonal (tidak saling kenal secara pribadi), lebih diwarnai oleh kompetisi, jarang bertatap muka dalam waktu lama, sehingga tidak terbangun hubungan yang emosional.
tujuan kelompok adalah untuk mencapai tujuan tertentu. hubungan dalam kelompok sekunder bersifat formal, impersonal, parsial dan dilandaskan pada kemanfaatan kelompok semata. contoh kelompok sekunder adalah organisasi buruh, universitas, sekolah dan lain-lain.

sementara itu, berdasarkan cara pandang seseorang terhadap berbagai kelompok yang melingkupi hidupnya, kelompok dibedakan menjadi :

a. in group
    semua kelompok dimana seseorang merasa menjadi anggotanya dan mengharapkan pengakuan, kesetiaan dan pertolongan.

b. out group
    semua kelompok dimana seseorang merasa bukan sebagai anggotanya dan mungkin akan menunjukan permusuhan, kompetensi damai atau sekedar merasa berbeda.

in group dan out group terpisahkan dalam hubungan permusuhan.

penelitian dyad

Konflik personal / affective conflict/ emotional conflict adalah akar dari antipati pribadi terhadap anggota kelompok yang lain. Kesukaan dan ketidaksukaan pribadi tidak selalu menyebabkan konflik dalam kelompok, akan tetapi orang-orang sering kali mengemukakan ketidakdekatan atau ketidaksukaan mereka pada anggota kelompok yang lain, yang diwujudkan dalam bentuk komplain.
Hanya faktor yang membangun ikatan positif diantara anggota kelompoknya lah yang dapat meningkatkan kohesivitas suatu kelompok. Sebaliknya, hal-hal yang mengarah pada ketidaksetiaan (kesetiakawanan) adalah faktor-faktor yang menciptakan terjadinya konflik. Banyak kasus menyebutkan bahwa seringkali seseorang beralasan bahwa konflik yang terjadi padanya dikarenakan karena hal-hal negatif orang lain seperti mood, kebiasaan, kurangnya kemampuan, ketidakmampuan berkomunikasi, ketidakteraturan (Kelley, 1979). Seseorang seringkali tidak menyukai orang lain yang mengevaluasi mereka secara negatif, menyampaikan kritik (meskipun mereka sadar kritik itu layak mereka dapatkan). Dua hal tersebut justru akan memperbesar kemungkinan terjadinya konflik. Anggota kelompok yang memperlakukan orang lain secara tidak adil dan kurang sopan akan cenderung lebih sering menyebabkan konflik jika dibandingkan dengan anggota kelompok yang berperilaku sopan.

Pada suatu penelitian Dyad yang melibatkan individu-individu yang memiliki tingkat penerimaan tinggi, dan individu-individu yang memiliki tingkat penerimaan rendah. Hasilnya mengatakan bahwa penelitian dyad dengan dengan dua individu yang yang memiliki tingkat penerimaan tinggi menampilkan lebih sedikit konflik sedangkan hasil data dari dua individu yang memiliki tingkat penerimaan rendah menampilkan konflik terbanyak. Individu dengan sifat “nrimo” selalu merespon negatif terhadap konflik secara keseluruhan. Ketika seseorang diminta untuk mendeskripsikan kegiatan mereka sehari-hari serta mood keseharian mereka, seringkali konflik dan “bad mood” itu memiliki hubungan. Banyak orang melaporkan bahwa merasa tidak bahagia, mengalami ketegangan, iritasi, dan resah sepanjang hari ketika mereka sedang mengalami konflik terutama jika secara alami mereka adalah orang-orang bertipe “nrimo”.

sumber :
kohesifitas dan perkembangan kelompok "dinkel"

konflik dalam kelompok

sumber konflik :

-faktor komunikasi (communication factors)
-faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization structure)
-faktor yang bersifat personal (personal factors)
-faktor lingkungan (environmental factors)

penanganan :

penyelesaian dan penanganan konflik :
-perluasan penggunaan sumber daya organisasi
-penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik\
-penghindaran konflik dengan jalan penghindaran sumber-sumber konflik
-intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melakukan kompromi
-mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik

peran individu dalam masyarakat

         Setiap individu dalammasyarakat mempunyai peran(role)dan kedudukan(status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi(status) tertentu. Sedngkan kedudukan (status)adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam,maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam,maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di beberapa kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
            Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri,maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjjaga keutuhan,keseimbangan,kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
               Dalam kehidupan sehari-hari,setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru,petani,supir atau TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan,saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam:
a)Ascribed status,yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran,seperti anak yang bergelar raden,otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup,karena setipa orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalm status ini.
b)      Achieved status, yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi.
               Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah,seorang guru tercermin sikap dan pakainnya,seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya,seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak symbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Dengan demikian status dapat disebabkan oleh posisinya dalam pekerjaan,pemilikan kekayaan,agama dan factor bilogis seperti jenis kelamin.

sumber :
makalah ppkn,2008,wahyunisofiana

karakteristik kelompok

Interaksi adalah hubungan yang terjadi antar anggota kelompok dalam upaya mereka menyelesaikan tugas yang dibebankan. Dalam interaksi yang berlangsung, karakteristik pribadi masing-masing anggota kelompok akan mencuat hingga akan ada anggota kelompok yang disukai dan tidak disukai. Ada anggota kelompok yang eksis, adapula yang karena sesuatu hal di isolasi atau tidak disukai oleh anggota kelompoknya. Selain itu biasanya adapula anggota kelompok yang berfungsi sebagai penghubung dari 2 kelompok terdahulu agar tidak terjadi perpecahan dalam kelompok tersebut.

Karakteristik Kelompok.
Agar kelompok yang dikelola berkembang kea rah positif, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Struktur, menjadi hal yang penting dalam kelompok formal agar upaya menjadikan kelompok yang solid dan tidak terjebak dalam pertentangan yang tidak perlu dan mengganggu pengembangan kelompok.

2. Status hierarki, agar tujuan yang hendak dicapai jelas maka sangat diperlukan adanya pengaturan jenjang jabatan dan kewenangan serta tanggung jawab dari masing-masing anggota kelompok.

3. Peran, peran dari masing-masing anggota kelompok harus disesuaikan dengan struktur dan hierarkinya dalam kelompok tersebut agar tidak terjadi tumpang tindih (over lapping) dalam pengerjaan tugas/pekerjaan.

4. Norma, adalah suatu aturan boleh tidak atau pantas tidaknya sesuatu dilakukan dan biasanya telah disepakati oleh seluruh anggota kelompok. Bila ada yang melanggar biasanya akan dikenai sanksi sosial yang berlaku di kelompok tersebut. Norma diperlukan dalam suatu kelompok untuk mengatur segala sesuatunya agar tertib dan hubungan antar anggota kelompok menjadi teratur dan tertata.

5. Kepemimpinan, diperlukan sebagai upaya actuating dari formalitas struktur, kejelasan status hierarki, peran dan norma. Tanpa kepemimpinan yang efektif, keempat karakteristik kelompok akan menjadi sia-sia.

6. Kekompakan, diperlukan untuk menutup kekurangan pemimpin dan kelemahan karakteristik anggota kelompok yang lain.



sumber : tetep lukman coroners, perilaku organisasi

Selasa, 12 Oktober 2010

alasan orang masuk kelompok

1. untuk diterima dalam kelompok
teori konformitas menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk konfrom, yaitu keinginan untuk diterima oleh sekelompok orang tertentu sehingga tidak dianggap sebagai orang yang outgroup (di luar kelompok).
bayangkan jika semua teman anda mengikuti tamasya, hanya anda sendiri yang tidak mengikutinya, ketika mereka membicarakan pejalanan mereka, keasyikan mereka menjalani tamasya, hanya anda sendiri yang tidak mengerti arah pembicaraan. tentunya akan merasa ketidak nyamanan.

2. agar dapat menarik perhatian
teorinya interpersonal attraction, dikatakan bahwa beberapa kemiripan dalam beberapa aspek bisa dijadikan dasar sebuah ketertarikan.
ini bukanlah hal baru. dan kebanyakan orang selalu melakukannya. bergabung dalam kelompok tertentu agar dapat berdekatan dengan seseorang yang kita taksir. so, kamu kah itu?

3. untuk mendapatkan identitas
dalam teori identitas sosial, dikatakan bahwa manusia memberikan label yang berbeda-beda antar kelompok atas dasar kategorisasi, identifikasi, perbandingan dan kekhususan secara psikologis.

4. sebagai sarana katarsis
katarsis dalam konteks psikologi diartikan sebagai kegiatan untuk melepaskan keadaan stress yang berlebihan.
contohnya dalam kuliah anda diberikan beberapa tugas yang deadline nya pada waktu yang bersamaan. dan saat anda pulang kerumah anda dihadapkan kembali pada situasi rumah yang tidak mengenakan. sebagai penghilang stress anda membutuhkan kelompok yang mampu meredamkan kepenatan diri anda dari tugas maupun keadaan rumah.

5. untuk menyalurkan keinginan berkompetisi
kompetisi adalah sebuah keinginan dasar individu, kelompok, bangsa, hewan, dll. kompetisi muncul secara alami di tengah makhluk hidup dalam lingkungan yang sama.

referensi:
asthri marisha sidharta




U
2.    
3.  
5.    

mengapa individu ingin berkelompok?

mengapa individu ingin berkelompok ??
 ya. ini adalah pertanyaan dasar. kenap berkelompok? kenapa tidak individu saja?
rasa nya sangat asing jika di dunia yang luas ini kita melakukan segala sesuatunya hanya sendiri saja.
sekuat apa pun kita, setangguh apa pun kita ada kalanya kita akan menyerah dan membutuh kan orang lain untuk mendampingi kita.

dalam hal ini kelompok sangat lah di butuhkan. dan tanpa kita sadari kita akan bergabung dalam suatu kelompok tertentu. karena 1 atau lebih alasannya kelompok sangat dibutuhkan. ketertarikan interpersonal merupakan salah satu alasannya. setiap individu memiliki ke unikan atas kelebihan maupun kekurangannya. dan keunikan tersebut ada kalanya dapat menutupi kekurangan kita.

kelompok juga mampu menarik kita dalam segala sisi. sisi yang positif dapat membimbing dan mendampingi kita dalam segala hal. mereka dapat menjadi tissu yang mampu meredamkan tangisan kita sangat kita sedih. mereka dapat menjadi bunga ketika kita bahagia. mereka pula dapat menjadi sahabat jika kita membutuhkan kasih sayang.

so....wajar jika kita selalu ingin bergabung dalam kelompok.

Kamis, 07 Oktober 2010

membership group dan reference group

dari Robert K.Merton

membership group : kelompok sosial dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut, sehingga ada yang disebut nominal group-member, yaitu anggota yang masih berinteraksi dan peripheral group-member yaitu anggota yang tidak lagi berinteraksi senhingga tidak ada kekuasaan kelompok diatasnya.


peripheral group member dapat membentuk sub-group


non membership/bukan anggota, kemungkinan : tidak memenuhi syarat atau tidak ada kemauan menjadi anggota atau sifat kelompok tertutup/tidak ingin menambah anggota


reference group adalah seseorang yang tidak termaksud dalam sebuah kelompok sosial tertentu tetapi mengidentiikasikan dirinya sebagai anggota kelompok sosial tersebut.


contoh membership gup dan reference group anggota DPR, sebagai anggota DPR (MG) dan mantan anggota partai tertentu (RG)


kestabilan struktur kelompok berbeda-beda, berhubungan dengan pencapaian tujuan dari kelompok dan tujuan pribadi anggota-anggotanya.


yang dapat membantu kestabilan struktur kelompok sosial :
a. kerjasama dalam pencapaian tujuan
b. kontak dengan kelompok lain yang bermusuhan
c. persaingan dengan kelompok lain


referensi :
kelompok organisasi sosial 3.ppt.azizah



sosialisasi dan kelompok sosial

sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar untuk menyesuaikan diri dengankelompoknya agar dapat berfungsi dan berperan dalam mencapai tujuan kelompok.

kelompok sosial atau social group adalah himpunan/kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

interaksi sosial + sosialisasi = kelompok sosial

naluri manusia untuk hidup bersama dengan orang lain yaitu gregariousness
* kelompok sosial tidak sama dengan himpunan manusia
* syarat himpunan manusia menjadi sebuah kelompok sosial :
-- setiap anggota kelompok menyadari bahwa dia adalah anggota kelompok yang bersangkutan
-- ada hubungan timbal baik antar anggota kelompok
-- ada persamaan antar anggota kelompok yang dapat menjadi faktor pemersatu/pengikat, misalnya ideologi
-- berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku
*social experiences exchange penting dalam sebuah kelompok sosial

pengelompokan manusia
menurut cara terjadinya :
1. mekanis
2. organisatoris/fungsionalis

menurut sikapnya terhadap kebudayaan lain :
1. ethnocentris
2. exnocentris

referensi :
kelompok dan organisasi sosial 3-ppt-azizah


teori kelompok

KELOMPOK BERATURAN


1. anderson and parker : 
klasifikasi = 1. kesatuan ekologi 2. dorongan naluri 3. lembaga 4. interaksi psikologis


2. cooley :
klasifikasi = 1. primary group (psikologis dan informal) 2. secondary group (formal)


3. gitter :
klasifikasi = 1. kelompok formal 2. kelompok non formal


4. merton :
klasifikasi = 1. membership group/physically (nominal/with interaction & peripheral group members/without interaction) 2. reference group


5. laswell, kaplan and frederick :
klasifikasi = 1. interest group (group objectives) 2. special interest group (group interest above public interest) 3. general interest group (group interest together with public interest)


5. mc iver and page :
klasifikasi = 1. teritorrial group 2. unorganized group with same objectives 2. organized group with same objectives


KELOMPOK TAK BERATURAN


1. kerumunan/crowds
a. berartikulasi dengan struktur sosial (formal audiences-punya pusat perhatian dan persamaan tujuan tetapi tidak direncanakan dan planned expressive group-pusat perhatian tidak penting tetapi bertemu dengan terencana)


b. bersifat sementara (inconvenient aggregations-kurang menyenangkan, kehadiran orang lain menghalangi yang lain. misalnya : antri, panic crowd-kondisi panik dan spectator crowds-kerumunan orang ingin melihat sesuatu)


c. berlawanan dengan norma hukum/Lawless Crowd (acting mobs-ada tujuan tertentu dan immoral crowd-bertentangan dengan norma masyarakat)


2. publik (bukan kesatuan, interaksi tidak langsung)


sumber :
kelompok-organisasi-sosial-3.ppt



penggunaan stimulasi komputer

Penggunaan faktor karateristik manusia yang dihubungkan dengan personality dalam penelitian sistem informasi telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. McElroy et al. (2007) menggunakan lima dimensi sifat utama openess to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, neuroticism, (OCEAN) untuk mengetahui pengaruh terhadap penerimaan teknologi dibandingkan dengan faktor cognitive. Alasan McElroy et al. (2007) meggunkan kepribadian untuk mengukur penerimaan teknologi karena kepribadian faktor bawaan manusia yang bersifa tetap dan cendrung lebih stabil dibandingkan dengan faktor cognitive. Ditemukan dukungan pada proposisi yang menyatakan bahwa faktor personality lebih memprediksi penerimaan teknologi.
Dengan mengkaji enam belas artikel dari tahun 1996 sampai tahun 2006, Ramdani (2007) melakukan meta analisis hubungan antara tiga dari lima dimensi sifat utama openess to experience, extraversion, neuroticism, (OEN) dengan penggunaan e-mail sebagai pemilihan teknologi dan mediasi komunikasi. Analisis yang dilakukan Ramdani (2007) menemukan bahwa dimensi openess to experience, extraversion, neuroticism, (OEN) merupakan dimensi yang berhubungan dengan penggunaan teknologi e-mail.
Kajian yang dilakukan Ramdani (2007) menunjukan bahwa faktor kepribadian merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan teknologi. Hal tersebut ditujukan dengan penggunaan faktor kepribadian sebagai faktor yang menentukan penerimaan pada enam belas artikel yang dikaji Ramdani (2007). Penggunaan faktor kepribadian utama secara langsung sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh McElroy (200&7).
Dalam penelitian ini, karakter-karakter personality difokuskan pada, 1) kecemasan komputer (computer anxiety) didasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh (Iqbaria et al., 1989), alasan dalam menggunakan kecemasan komputer ini adalah dari hasil penelitian menunjukan bahwa kecemasan komputer berpengaruh langsung terhadap niat (intention) dalam menggunakan teknologi, kecemasan komputer termasuk dalam faktor-faktor personality neuroticism 2) perasaan (affect) didasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Cheung and Chang (2001), alasan dalam menggunakan perasaan (affect) ini adalah dari hasil penelitian menunjukan bahwa perasaan (affect) secara signifikan berpengaruh pada minat dalam penggunaan internet, perasaan (affect) dalam faktor-faktor personality yaitu openness.dan 3) trust, didasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh McKnight et al, 2002) alasan dalam menggunakan trust ini adalah dari hasil penelitian menunjukan bahwa trust secara signifikan berpengaruh pada minat dalam penggunaan internet, trust termasuk dalam faktor-faktor personality yaitu agreeableness
Pengaruh Kecemasan Komputer (Computer Anxiety) Terhadap Niat Penggunaan Internet
Thatcher et al. (2007) mengatakan bahwa personality, karakteristik demografi dan aspek individual mempengaruhi keyakinan pemakai dan perilaku pemakai. Terdapat tiga personality traits yang mempengaruhi internet anxiety yaitu: 1). Computer anxiety, 2). Computer self-efficacy, 3). Personal innovativeness dengan teknologi informasi. Computer anxiety didefinisikan sebagai kekuatiran (apprehension) atau takut (fear) berinteraksi dengan komputer, irrespective terhadap bahaya yang riil.


referensi : www.akuntansiku.com

Rabu, 06 Oktober 2010

sintalitas kelompok dalam kepribadian

Teori Sintalitas Kelompok merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948. Cattell berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat. Dalam teori sintalitas ini, Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Dengan alasan ini, Cattell dengan teorinya dikatakan sebagai pengembang Psikologi yang dinamakan Psikologi Kepribadian Kelompok.


Cattel menyatakan bahwa kita dapat menggunakan dimensi-dimensi objektif untuk melukiskan kelompok-kelompok persis sama seperti cara kita menggunakan sifat-sifat untuk melukiskan individu-individu. dimensi ini mencerminkan sintalitas kelompok, yang setara dengan kepribadian individu. jadi, tugas penting orang yang ingin mempelajari kepribadian dalam hubungannya dengan matrik-sosio-kultural adalah membuat deskripsi tentang sintalitas berbagai kelompok yang mempengaruhi kepribadian individu. hanya dengan suatu penyajian yang memadai tentang kepribadian individu dan sintalitas kelompok bersama-sama, seseorang boleh berharap akan sampai pengetahuan terinci tentang interaksi antara kedua struktur ini.


jadi, pemahaman yang memadai tentang perkembangan kepribadian harus mencangkup spesifikasi tentang sumbangan dari berbagai pranata sosial, mulai dari keluarga sampai bangsa atau kelompok budaya, selanjutnya langakah ini dapat diambil hanya apabila dimensi-dimensi yang tepat untuk mendeskripsikan dan membedakan kelompok-kelompok dan pranata-pranata ini telah ditetapkan. ternyata analisis faktor memainkan peranan yang sama menentukannya dalam mendeskripsikan sintalitas seperti dalam mendeskrisikan kepribadian individu. penelitian awal dalam rangka pengkajian sintalitas kelompok-kelompok kecil (Cattel and Wispe 1948; Cattel, saunders and Stice 1953) telah menghasilkan deskripsi sejumlah faktor yang diberi label seperti keterbukaan ekstrover versus penarikan diri; sifat santai yang sadar dan realistik versus sifat agresif yang keras dan tegar; kesadaran akan tujuan yang kuat dan pasti versus kekacauan yang penuh kesadaran diri; ketidakberanian dalam komunikasi batin dan sebagainya. dengan adanya variabel-variabel sintalitas kelompok seperti ini dan tersedianya sarana untuk mengukurnya secara objektif, terbukalah kemungkinan utnuk menyelidiki hubungan-hubungan antara kelompok-kelompok yang berlainan satu sama lain dalam hal dimensi-dimensi dan kepribadian individual.


referensi : www.books.google.co.id

Sabtu, 02 Oktober 2010

norma dalam kelompok

Norma adalah standar perilaku yang diterima di dalam suatu kelompok yang dirasakan bersama-sama oleh para anggota kelompok tersebut.
Setiap kelompok akan membentuk serangkaian normanya sendiri-sendiri. Contohnya, norma kelompok mungkin menentukan pakaian yang tepat, kapan waktunya berhura-hura dapat diterima, dengan siapa kelompok tersebut makan siang, dan persahabatan di dalam dan di luar waktu kerja. Bagaimanapun juga, mungkin norma yang paling luas adalah – dan orang-orang yang paling cenderung mendapat perhatian yang besar dari para manajer – berhubungan dengan proses yang berkaitan dengan kinerja. Kelompok-kelompok kerja biasanya memberia anggota mereka isyarat yang jelas mengenai seberapa keras seharusnya mereka bekerja, bagaimanapun cara menyelesaikan pekerjaan mereka, tingkatan output mereka , saluran komunikasi yang tepat, dan sejenisnya. Norma-norma sangat berpengaruh pada kinerja pekerja secara individu. Ketika disetujui dan diterima oleh kelompok, norma bertindak sebagai alat dalam mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan pengendalian eksternal yang minimum. Nyatanya, tidaklah aneh jika menemukan kasus di aman seorang pekerja yang memiliki kecakapan dan motivasi diri yang tinggi menunjukkan kinerja yang sangat rendah karena pengaruh yang terlalu berlebihan dari norma kelompok yang tidak memotivasi anggotanya untuk menghasilkan kinerja pada level yang tinggi.
Kunci utama untuk diingat mengenai norma adalah bahwa kelompok menggunakan tekanan terhadap anggotanya untuk menuntun perilaku anggota tersebut agar menyesuaikan diri dengan standar kelompok. Jika orang-orang dalam kelompok melanggar norma tersebut, maka anggota kelompok akan bertindak untuk mengoreksinya atau bahkan dapat menghukum pelanggaran tersebut. Hal ini hanya merupakan satu kesimpulan yang langsung didapatkan dari penemuan dalam studi yang dilakukan Hawthorne.
sumber :
http://ruangfatamorgana.wordpress.com/2010/03/21/

pentingnya sebuah kelompok

ibarat sapu lidi yang akan cepat patah jika hanya sendiri. berbeda jika lidi yang dikumpulkan menjadi satu, yang akan menjadi kuat meski digunakan untuk apapun. begitu pula dengan manusia.
sesombong apapun, sepenyendiri gimanapun ia tak akan bisa hidup hanya dengan seorang diri. 

disini kelompokpun bukan membuat kita ketergantungan dengan orang lain, melainkan membuat kita belajar bagaimana menyatukan visi misi bersama, belajar bersabar diterima atau ditolaknya pendapat kita juga bagaimana kita dapat selalu menjalin hubungan baik dengan sesama kelompok. pentingnya sebuah kelompok membantu kita menjalani kehidupan, dan mampu mengarahkan kita jika kita keluar jalur atau tidak melakukan hal yang benar. itu berarti kelompok yang baik adalah kelompok yang mampu menerima, membantu, mengarahkan kita untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan. jika kita berada dikelompok yang salah maka kita pun akan selalu terbawa kearah yang salah, dan tujuan pencapaianpun akan tertunda. maka dari itu kita harus benar-benar melihat dan cermat dimanakah kita berada, apakah kelompok yang dapat mengarahkan kita kesebuah tujuan atau pun kelompok yang membuat kita menunda pencapaian tujuan.

orang yang hebat merupakan orang yang mampu berada ditengah-tengah kelompok dengan menjadikannya sebuah panutan.dan dapat membina hubungan baik dengan siapapun.